Sistem Reservasi Online





Friday 29 November 2013

Cinta Dan Waktu

Alkisah disebuah pulau kecil, tinggallah berbagai macam benda-benda abstrak:
Cinta, Kesedihan, Kekayaan, Kegembiraan dan lain sebagainya.
Mereka tinggal berdampingan dengan baik.

Namun suatu ketika, datanglah badai menghempas pulau kecil itu dan air laut tiba-tiba naik dan akan menenggelamkan pulau itu.
Semua penghuni pulau dengan cepat - cepat berusaha menyelamatkan diri.
Cinta sangatlah kebingungan sebab ia tidak dapat berenang dan tak mempunyai perahu.
Ia berdiri di tepi pantai mencoba mencari pertolongan.
Sementara itu air makin naik membasahi kaki Cinta.

Tak lama Cinta melihat Kekayaan sedang mengayuh perahu "Kekayaan! Help me!" teriak Cinta.
"Aduh Maaf, Cinta!" kata Kekayaan, perahuku telah penuh dengan harta bendaku.
Aku tak dapat membawamu serta, nanti perahu ini bisa tenggelam. Lagi pula tak ada tempat lagi bagimu di perahuku ini."

Lalu Kekayaan cepat-cepat mengayuh perahunya pergi.
Cinta sedih sekali, namun kemudian dilihatnya Kegembiraan lewat dengan perahunya.
"Kegembiraan! Helpme!", teriak Cinta.
Namun Kegembiraan terlalu gembira karena ia menemukan perahu sehingga ia tak mendengarkan teriakan si Cinta.

Air makin tinggi membasahi Cinta sampai kepinggang dan Cinta semakin panik.
Tak lama lewatlah Kecantikan.
"Kecantikan! Bawalah aku bersamamu!"teriak Cinta.
"wah, Cinta, kamu basah dan kotor. Aku tak bisa membawamu ikut. Nanti kamu mengotori perahuku yang indah ini". sahut Kecantikan.

Cinta sedih sekali mendengarnya. Ia mulai menangis terisak-isak. Saat itu lewatlah Kesedihan.
"Oh, Kesedihan, Bawalah aku bersamamu,", kata Cinta.
"Maaf, Cinta. Aku sedang bersedih dan aku ingin sendirian saja.." kata Kesedihan sambil terus mengayuh perahunya.
Cinta putus asa. Ia merasakan air makin naik dan akan menenggelamkannya.
Pada saat krisis seperti itulah tiba-tiba terdengar suara,
"Cinta! Mari cepat naik keperahuku!"
Cinta menoleh kearah datangnya suara itu dan melihat seorang tua dengan perahunya.
Cepat-cepat Cinta naik ke perahu itu, tepat sebelum air menenggelamkannya.

Dipulau terdekat, orang tua itu menurunkan Cinta dan segera pergi lagi.
Pada saat itu barulah Cinta sadar bahwa ia sama sekali tidak mengetahui siap orang tua yang menyelamatkannya itu.
Cinta segera menanyakannya kepada seorang penduduk tua di pulau itu, siapa sebenarnya orang tua itu.
"Oh, orang tua tadi? Dia adalah waku."kataorang itu.
"Tapi, mengapa ia menyelamatkanku? Aku tak mengenalnya. Bahkan teman-teman yang mengenalku pun enggan menolongku" tanya Cinta heran.
"Sebab, " kata orang itu, "hanya waktu lah yang tahu berapa nilai sesungguhnya dari Cinta itu..."(by StevenWidya @yahoo.co.uk)

No comments:

LINK TEMEN


Blog ini menggunakan auto link. Untuk menyimpan link kamu disini, masukkan nama & url kamu pada kolom dibawah ini kemudian klik enter.