Sistem Reservasi Online





Friday 25 October 2013

Rasa Sebuah Ketulusan

Seorang teman karib menghampiri meja kerja kita, dan memungut sebatang pencil yang patah. Pintanya, "Boleh aku pinjam in ?" Anda yang sibuk hanya menengok sekelebat dan berkata, "Ambil saja". Setelah itu kita lupa akan kejadian itu selamanya. Padahal bagi teman kita, pencil patah itu amat berharga demi pengerjaan tugasnya.
Tahukah kita bagaiman "rasa" sebuah ketulusan ?
Setiap dari kita pasti pernah memberikan sesuatu dengan setulus hati dan murni. Namun. tidak banyak yang mampu memahaminya. Karena ketulusan bukanlah rasa, apalagi untuk dirasa-rasakan. Ketulusan adalah rasa yang tak terasa, sebagaimana kita menyilakan teman dekat kita mengambil pensil yang patah kita. Tiada setitik pun keberatan. Tiada setitik pun permintaan terima kasih. Tiada setitik pun rasa berjasa. Semuanya lenyap dalam ketulusan. Sayangnya tidak mudah bagi kita untuk memandang dunia ini seperti pencil patah. sehingga selalu ada rasa keberatan atau berjasa saat kita saling berbagi. Sayangnya tidak mudah juga untuk bersibuk-sibuk pada keadaan diri sendiri, sehingga pencil patah pun tampak bagai pena emas. Jangan ingat-ingat perbuata baik kita. Kebaikan yang kita letakkan dalam ingatan bagaikan debu yang tertiup angin.

No comments:

LINK TEMEN


Blog ini menggunakan auto link. Untuk menyimpan link kamu disini, masukkan nama & url kamu pada kolom dibawah ini kemudian klik enter.